08 Oktober 2009

Kiat Mengatasi Stres

Tekanan hidup di kota besar, masalah dalam pekerjaan, dan persoalan keluarga sering kali menimbulkan stres.

Frekuensi stres yang dialami bisa bersifat harian (daily stress) atau hanya muncul di akhir pekan (weekend stress).

Dalam sebuah survei yang dilakukan belum lama ini, proporsi responden yang sering mengalami stres cukup tinggi, yakni: hampir satu dari lima orang.

Tiga masalah terbesar yang paling sering menyebabkan stres adalah:
  1. Masalah keuangan/anggaran keluarga
  2. Beban pekerjaan/masalah kantor
  3. Masalah keluarga/ketidakharmonisan antaranggota keluarga
Sedangkan cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengobati/menghilangkan perasaan stres adalah sebagai berikut:
  1. Pergi/jalan-jalan ke suatu tempat
  2. Beribadah, berdoa
  3. Meluangkan waktu untuk diri sendiri/menyendiri
  4. Berbicara/curhat dengan teman, sahabat, atau orangtua
  5. Tidur
  6. Mengerjakan hobi
  7. Olahraga
  8. Makan
  9. Lain-lain (menangis, bersantai, beraktivitas lebih, dsb)
Kita semua bisa mengalami stres yang disebabkan oleh berbagai hal, termasuk hal-hal yang tidak saya sebutkan dalam 'tiga masalah terbesar penyebab stres' di atas (misalnya: kondisi kesehatan, kemacetan lalu lintas, dsb).

Kita masing-masing tentu memiliki 'jurus ampuh' untuk mengatasi stres yang kadang-kadang mendera.

Mengetahui berbagai cara untuk mengatasi stres sebagaimana dikemukakan oleh para responden di atas akan menambah koleksi 'jurus ampuh' kita.

Semoga bermanfaat!

Sumber: Barometer — Kompas, 4 Oktober 2009, hlm. 12

* * *

Tulisan di atas juga diposting di Note facebook saya.

27 Juli 2009

Bahaya Asap Rokok

Menghirup asap rokok orang lain lebih berbahaya dibandingkan mengisap rokok sendiri. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.

Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas dan berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terisap dari asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok yang masuk ke dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang diisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang diembuskan.

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak diisap, sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.

Berikut ini adalah sejumlah zat berbahaya yang terkandung di sebuah batang rokok:

Tar
Dalam tubuh manusia, tar memicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker.

Dalam tubuh perokok pasif, tar akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.


Nikotin
Dalam tubuh manusia menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu peningkatan konsumsi.

Dalam tubuh perokok pasif, nikotin akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.


Karbon Monoksida
Merupakan gas berbahaya yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Pengikatan oksigen oleh karbon monoksida inilah yang kemudian memicu terjadinya penyakit jantung.

Dalam tubuh perokok pasif, gas berbahaya ini akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.


Bahan Kimia Berbahaya
Berupa gas dan zat berbahaya yang jumlahnya mencapai ribuan. Dalam tubuh manusia bahan kimia berbahaya ini meningkatkan risiko penyakit kanker.

Dalam tubuh perokok pasif bahan kimia berbahaya ini akan terkonsentrasi 50 kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.


Kesehatan merupakan harta yang tak ternilai di dalam hidup. Karena itu, mari kita jaga kesehatan kita dan orang-orang di sekeliling kita. Mari kita hidup sehat, bebas dari asap rokok.

Sumber: Abbanews Pusat, 26 Juli 2009

28 Mei 2009

Banyak Minum Air Putih Dapat Mencegah Sakit Batu Ginjal

Riset yang dilakukan oleh Mayo Foundation for Medical Education and Research, Amerika Serikat menyebutkan bahwa penderita batu ginjal mencapai jutaan orang setiap tahunnya. Setiap tahun penderitanya terus bertambah, dan setiap orang mempunyai risiko sekitar 10 persen terkena batu ginjal.

Sebagian orang baru mengetahui kalau dirinya memiliki batu ginjal ketika sedang buang air kecil. Biasanya penderita terkejut karena buang air kecilnya tidak lancar, dan timbul rasa sakit. Batu ginjal itu mulai menyumbat urine dan biasanya terjadi infeksi.

Keluhan anyang-anyangan (rasa ingin buang air kecil) sering kali disepelekan oleh kebanyakan orang, padahal keluhan ini dapat menjadi pertanda adanya gangguan pada fungsi ginjal. Apalagi bila kejadiannya berulang dan dalam jangka waktu lebih dari seminggu.

Terkadang penyakit ini tidak menimbulkan keluhan. Tetapi gejala yang muncul ialah pinggang terasa nyeri dan pegal-pegal. Rasa sakit akan muncul bila batu merusak jaringan atau terbawa ke saluran urine sehingga menyumbatnya.

Pembentukan batu ginjal tidak terjadi dalam waktu singkat, melainkan dalam waktu tahunan. Tergantung seberapa besar kandungan zat pembentuk batu dalam urine, volume minum harian, pernah tidaknya kekurangan cairan untuk waktu lama, riwayat infeksi saluran urine, dan faktor kebiasaan menahan kencing. Kurang minum, sering berpuasa, sering buang air besar dan muntah juga menjadi faktor yang mempercepat dan mempermudah terbentuknya batu ginjal.

Jika batunya sudah besar, maka perawatan lanjutan akan diperlukan, baik berupa operasi atau litotripsi (memecahkan batu dengan sinar laser). Upaya mengatasi dapat juga dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami untuk meluruhkan batu ginjal serta mengeluarkannya.

Ramuan alami atau herbal umumnya bersifat diuresis yang mengakibatkan pengeluaran air seni secara lebih rutin sehingga membantu mencegah pembentukan batu ginjal. Lama pemakaian tergantung pada besar kecilnya batu ginjal, berkisar antara beberapa hari sampai maksimal enam minggu pemakaian. Sekarang sudah ada sediaan bahan alami untuk membantu penderita batu ginjal yang dapat dibeli di apotek.

Upaya mengatasi batu ginjal yang ideal tidak hanya meluruhkan dan mengeluarkan batu tersebut dari dalam tubuh, tetapi juga mengurangi rasa nyeri yang timbul dan mencegah pembentukan kembali batu ginjal itu sendiri.

Di samping itu, bagi para penderita batu ginjal disarankan untuk banyak minum air putih, setidaknya delapan gelas per hari, sehingga aliran urine bisa ditingkatkan untuk mengencerkan konsentrasi zat-zat pembentuk batu. Dengan rutin berolahraga dan tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang akan mencegah penyakit batu ginjal.

Sumber: Kompas, 28 Mei 2009, halaman 47
Diedit seperlunya dan di-online-kan oleh Paulus Herlambang

19 Maret 2009

Kepedulian Diri: Cara Mendengar dan Memberi Perhatian kepada Pembisik

Oleh Amy E. Willard

Di mana posisi anda dalam daftar kegiatan yang harus anda lakukan? Bila anda seperti banyak ibu lain akhir-akhir ini, mungkin anda sedang berada di bagian bawah dari daftar tersebut, atau anda bahkan tidak berada dalam daftar sama sekali. Masalahnya adalah, jika anda ingin berfungsi sebaik-baikinya, mengerjakan daftar kegiatan yang harus dilakukan hari lepas hari, maka mendengarkan dan memerhatikan kebutuhan anda sangatlah penting.

Marilah kita mengambil waktu sejenak untuk memikirkan perawatan rutin yang anda lakukan terhadap mobil yang anda kendarai. Apakah anda selalu memastikan bahwa mobil anda diisi bahan bakar ketika memerlukannya? Apakah anda membawanya ke bengkel untuk diganti olinya secara teratur? Bila mobil anda mulai mengeluarkan bunyi yang aneh, apakah anda akan meminta seseorang untuk memeriksanya?

Bagaimana jika anda memilih untuk mengabaikan tanda-tanda mobil anda karena anda terlalu sibuk dengan tugas-tugas lain? Apakah anda bisa berharap bahwa mobil anda akan terus berfungsi dengan baik? Tentu saja tidak! Namun, karena alasan-alasan tertentu, kita para ibu berharap bahwa tubuh kita akan terus berfungsi dengan baik sekalipun kita tidak memberikan perawatan rutin terhadap kesehatannya. Akankah kita merasa heran bila suatu saat tubuh kita tidak lagi berfungsi dengan baik?

Sama seperti mobil anda yang memberikan tanda-tanda untuk mengomunikasikan kebutuhannya (berupa ukuran bahan bakar, lampu oli, dan sebagainya), tubuh kita pun memberikan tanda-tanda. Berhentilah sejenak untuk berpikir ketika suatu saat anda merasa stres, lelah, kurang sehat, atau bahkan terserang flu atau gejala-gejala lain. Kemungkinan anda sudah merasa, selama beberapa minggu sebelumnya, bahwa tubuh anda meminta anda untuk mengurangi kecepatan, beristirahat, atau jeda… inilah para pembisik yang saya maksud.

Bila anda tidak mendengarkan para pembisik ini, akhirnya tubuh anda harus bereaksi. Inilah yang biasa terjadi dengan saya. Akhirnya saya jatuh sakit, tidak dapat melakukan apa-apa, dan tentu saja saya merasa kurang nyaman untuk beraktivitas. Saya telah memaksakan diri untuk mengerjakan semua tugas dan memerhatikan orang lain juga. Kebanyakan ibu pasti pernah merasakannya.

Namun ketika saya memikirkan kembali minggu-minggu sebelum saya terserang flu atau penyakit lain, saya dapat mengingat saat-saat ketika tubuh saya berbisik kepada saya, meminta agar saya pergi tidur bukannya melek terus hingga larut malam, meminta saya untuk duduk diam selama beberapa menit, mengingatkan saya bahwa makanan manis yang saya santap tidak baik untuk kesehatan saya. Tetapi saya tidak mendengarkannya. Saya terus memaksakan diri. Saya mengabaikan tanda-tanda, dan ini biasanya berakhir dengan flu atau penyakit lain yang lebih parah. Itulah cara tubuh saya memaksa diri saya untuk beristirahat.

Pola ini terus berulang dalam kehidupan saya. Saya tidak mengikuti rencana yang telah saya tetapkan untuk merawat kesehatan saya, tetapi saya masih terkejut ketika tubuh saya mogok. Setelah berulang-ulang terjadi, akhirnya saya menangkap pesannya: saya tidak memerhatikan tanda-tanda tubuh saya dan tidak peduli terhadap kebutuhan saya sendiri. Setelah saya menyadari pola ini, barulah saya dapat melakukan perubahan. Saya masih terus berusaha, namun akhir-akhir ini saya sudah lebih dapat mendengarkan para pembisik ini, sehingga tubuh saya tidak lagi harus memberi peringatan keras kepada saya untuk diperhatikan.

Sungguh tidak mudah, tetapi pedoman di bawah ini telah benar-benar menolong saya dalam proses ini. Saya mendorong anda untuk mencobanya, terutama bila anda belum menyadari adanya pembisik dalam hidup anda.

* Berilah perhatian terhadap tubuh anda tiap-tiap hari. Kenalilah dan perhatikanlah pesan yang disampaikannya.

* Mulailah untuk secara sadar mendengarkan tubuh anda sepanjang hari. Milikilah kepekaan yang lebih tinggi terhadap kebutuhan perawatannya dalam hal tidur, makanan sehat, olahraga, dan relaksasi.

* Luangkan waktu di antara kesibukan anda untuk secara rutin memerhatikan tanda-tanda tubuh anda dan mendengarkan apa yang dikatakan. Sediakanlah waktu untuk berdiam diri.

* Kenalilah pola-pola komunikasi tubuh anda: apakah ia berbicara kepada anda dengan rasa pegal, gejala flu, sakit kepala, sakit perut, dan lain-lain?

* Sadarilah bahwa ini lebih dari sekadar kebutuhan fisik. Misalnya sakit perut, mungkin merupakan tanda bahwa berkata ‘ya’ terhadap permintaan untuk menjadi panitia sekolah bukan hal yang terbaik untuk anda.

* Berikanlah perhatian kepada para pembisik anda dan lakukanlah perubahan yang diperlukan. (Pergi tidur lebih awal, makan makanan yang bergizi, beranjak dari komputer, mulai berkata tidak, dan sebagainya.)

Sebagai ibu, kita harus menjadi teladan bagi anak-anak kita. Memerhatikan tanda-tanda tubuh kita dan menyediakan waktu untuk merawatnya berarti memberi contoh bagi anak-anak kita. Mereka akan belajar sejak usia dini cara mendengarkan tanda-tanda tubuh mereka dan apa yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya.

Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)

Amy E. Willard menawarkan kesempatan kepada para ibu untuk belajar memerhatikan diri sendiri dengan lebih baik. Silakan kunjungi http://www.CourageousMotherhood.com guna mengakses kursus elektronik 5-bagian gratis dengan judul: 5 Courageous Shifts to Help You Reconnect with Your Best Self (& Help You Become an even more Amazing Mom).

*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…