19 Maret 2009

Kepedulian Diri: Cara Mendengar dan Memberi Perhatian kepada Pembisik

Oleh Amy E. Willard

Di mana posisi anda dalam daftar kegiatan yang harus anda lakukan? Bila anda seperti banyak ibu lain akhir-akhir ini, mungkin anda sedang berada di bagian bawah dari daftar tersebut, atau anda bahkan tidak berada dalam daftar sama sekali. Masalahnya adalah, jika anda ingin berfungsi sebaik-baikinya, mengerjakan daftar kegiatan yang harus dilakukan hari lepas hari, maka mendengarkan dan memerhatikan kebutuhan anda sangatlah penting.

Marilah kita mengambil waktu sejenak untuk memikirkan perawatan rutin yang anda lakukan terhadap mobil yang anda kendarai. Apakah anda selalu memastikan bahwa mobil anda diisi bahan bakar ketika memerlukannya? Apakah anda membawanya ke bengkel untuk diganti olinya secara teratur? Bila mobil anda mulai mengeluarkan bunyi yang aneh, apakah anda akan meminta seseorang untuk memeriksanya?

Bagaimana jika anda memilih untuk mengabaikan tanda-tanda mobil anda karena anda terlalu sibuk dengan tugas-tugas lain? Apakah anda bisa berharap bahwa mobil anda akan terus berfungsi dengan baik? Tentu saja tidak! Namun, karena alasan-alasan tertentu, kita para ibu berharap bahwa tubuh kita akan terus berfungsi dengan baik sekalipun kita tidak memberikan perawatan rutin terhadap kesehatannya. Akankah kita merasa heran bila suatu saat tubuh kita tidak lagi berfungsi dengan baik?

Sama seperti mobil anda yang memberikan tanda-tanda untuk mengomunikasikan kebutuhannya (berupa ukuran bahan bakar, lampu oli, dan sebagainya), tubuh kita pun memberikan tanda-tanda. Berhentilah sejenak untuk berpikir ketika suatu saat anda merasa stres, lelah, kurang sehat, atau bahkan terserang flu atau gejala-gejala lain. Kemungkinan anda sudah merasa, selama beberapa minggu sebelumnya, bahwa tubuh anda meminta anda untuk mengurangi kecepatan, beristirahat, atau jeda… inilah para pembisik yang saya maksud.

Bila anda tidak mendengarkan para pembisik ini, akhirnya tubuh anda harus bereaksi. Inilah yang biasa terjadi dengan saya. Akhirnya saya jatuh sakit, tidak dapat melakukan apa-apa, dan tentu saja saya merasa kurang nyaman untuk beraktivitas. Saya telah memaksakan diri untuk mengerjakan semua tugas dan memerhatikan orang lain juga. Kebanyakan ibu pasti pernah merasakannya.

Namun ketika saya memikirkan kembali minggu-minggu sebelum saya terserang flu atau penyakit lain, saya dapat mengingat saat-saat ketika tubuh saya berbisik kepada saya, meminta agar saya pergi tidur bukannya melek terus hingga larut malam, meminta saya untuk duduk diam selama beberapa menit, mengingatkan saya bahwa makanan manis yang saya santap tidak baik untuk kesehatan saya. Tetapi saya tidak mendengarkannya. Saya terus memaksakan diri. Saya mengabaikan tanda-tanda, dan ini biasanya berakhir dengan flu atau penyakit lain yang lebih parah. Itulah cara tubuh saya memaksa diri saya untuk beristirahat.

Pola ini terus berulang dalam kehidupan saya. Saya tidak mengikuti rencana yang telah saya tetapkan untuk merawat kesehatan saya, tetapi saya masih terkejut ketika tubuh saya mogok. Setelah berulang-ulang terjadi, akhirnya saya menangkap pesannya: saya tidak memerhatikan tanda-tanda tubuh saya dan tidak peduli terhadap kebutuhan saya sendiri. Setelah saya menyadari pola ini, barulah saya dapat melakukan perubahan. Saya masih terus berusaha, namun akhir-akhir ini saya sudah lebih dapat mendengarkan para pembisik ini, sehingga tubuh saya tidak lagi harus memberi peringatan keras kepada saya untuk diperhatikan.

Sungguh tidak mudah, tetapi pedoman di bawah ini telah benar-benar menolong saya dalam proses ini. Saya mendorong anda untuk mencobanya, terutama bila anda belum menyadari adanya pembisik dalam hidup anda.

* Berilah perhatian terhadap tubuh anda tiap-tiap hari. Kenalilah dan perhatikanlah pesan yang disampaikannya.

* Mulailah untuk secara sadar mendengarkan tubuh anda sepanjang hari. Milikilah kepekaan yang lebih tinggi terhadap kebutuhan perawatannya dalam hal tidur, makanan sehat, olahraga, dan relaksasi.

* Luangkan waktu di antara kesibukan anda untuk secara rutin memerhatikan tanda-tanda tubuh anda dan mendengarkan apa yang dikatakan. Sediakanlah waktu untuk berdiam diri.

* Kenalilah pola-pola komunikasi tubuh anda: apakah ia berbicara kepada anda dengan rasa pegal, gejala flu, sakit kepala, sakit perut, dan lain-lain?

* Sadarilah bahwa ini lebih dari sekadar kebutuhan fisik. Misalnya sakit perut, mungkin merupakan tanda bahwa berkata ‘ya’ terhadap permintaan untuk menjadi panitia sekolah bukan hal yang terbaik untuk anda.

* Berikanlah perhatian kepada para pembisik anda dan lakukanlah perubahan yang diperlukan. (Pergi tidur lebih awal, makan makanan yang bergizi, beranjak dari komputer, mulai berkata tidak, dan sebagainya.)

Sebagai ibu, kita harus menjadi teladan bagi anak-anak kita. Memerhatikan tanda-tanda tubuh kita dan menyediakan waktu untuk merawatnya berarti memberi contoh bagi anak-anak kita. Mereka akan belajar sejak usia dini cara mendengarkan tanda-tanda tubuh mereka dan apa yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya.

Sumber: http://www.articlehighlight.com
(article directory milik sendiri)

Amy E. Willard menawarkan kesempatan kepada para ibu untuk belajar memerhatikan diri sendiri dengan lebih baik. Silakan kunjungi http://www.CourageousMotherhood.com guna mengakses kursus elektronik 5-bagian gratis dengan judul: 5 Courageous Shifts to Help You Reconnect with Your Best Self (& Help You Become an even more Amazing Mom).

*** Artikel di atas diterjemahkan oleh Paulus Herlambang. Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…